News Update :
Twitter Facebook Google +1
Home » » Lumpur Lapindo Diubah Menjadi Beton Berkualitas Tinggi

Lumpur Lapindo Diubah Menjadi Beton Berkualitas Tinggi

Penulis : Unknown on Rabu, 23 April 2014 | 19.59

lumpur lapindo, beton
Sumber: www.tribunnews.com
Surabaya - Lumpur Lapindo yang selama ini menjadi masalah besar masyarakat Sidoarjo ternyata menyimpan potensi besar yang bisa dikembangkan.

Prof Djwantoro Hardjito, guru besar Teknik Sipil Universitas Kristen Petra Surabaya berhasil meneliti lumpur ini menjadi beton berkualitas tinggi.

Ini merupakan penemuan yang sangat menggembirakan karena selama ini masalah lumpur lapindo menjadi maslah yang tidak ada habisnya.

Di dalam lumpur lapindo berdasarkan penelitian Prof Djwantoro Hardjito  mengandung SiO2, Al2O3, dan Fe2O3 yang dominan, totalnya lebih dari 85 persen.

Dalam percobaan yang di lalukan mendapatkan 2 (Dua) komponen yang bisa di manfaat untuk masyarakat umum.  Bisa anda baca di bawah ini hasilnya:

Langkah pertama yang dilakukan adalah dengan membakar lumpur laiknya batu bata untuk mengubah struktur bahannya. Dan untuk melihat perubahan yang terjadi dideteksi dengan sinar X (X-Ray).

Setelah itu gumpalan lumpur lalu dihaluskan agar mempengaruhi reaktivitas materialnya. Lalu digiling menjadi ukuran partikel hingga halus.

Lumpur halus ini lalu dibakar dengan standar 600 derajat celcius selama empat jam, atau dibawah standar pembakaran semen yang mencapai 1.400 derajat celcius.

”Suhu 600 derajat celcius ini sudah cukup untuk mendapat reaktivitasnya,”kata wakil rektor Bidang Akademik UK Petra, Surabaya.
Semen halus hasil pembakaran inilah yang akan dipakai sebagai bahan baku beton. Ada dua langkah yang bisa dilakukan.

Pertama, mengganti sebagian semen dengan lumpur Lapindo. Jika biasanya setiap satu meter kubik beton membutuhkan 400 kg semen, kali ini bisa dikurangi separuhnya (50 persen) bahkan hingga 60 persen, diganti dengan lumpur lapindo yang sudah diaktivasi.

Hal ini tentu saja bisa mengatasi permasalahan dunia saat ini yakni ketersediaan bahan baku semen yang mulai menipis.

Terkait kualitas, beton hasil pencampuran semen dan lumpur lapindo memiliki kualitas prima.
Hasil penelitiannya, dengan penggantian 50 persen lumpur lapindo bisa menghasilkan kekuatan beton mencapai 50,80 mpa (mega pascal). Kekuatan ini didapat setelah beton berumur 28 hari.

Sementara jika penggantian 55 persen lumpur lapindo, kekuatannya menjadi 45,60 mpa dan penggantian 60 persen lumpur kekuatannya menjadi 45,20 mpa.
Kekuatan beton ini jauh dari standar beton biasa, bahkan hampir menyamai beton petronas twin tower yang kekuatannya 60 mpa.

”Untuk bangunan rumah biasa tiga lantai, 25 mpa sudah cukup. Ini melebihi,”kata peraih gelar doktor di Curtin  University, Perth, Australia.

Selain mencampurkan lumpur dengan semen, bisa juga dilakukan dengan tanpa semen.
Untuk cara kedua ini, pria kelahiran Blora 10 Desember 1960 lebih dahulu mengaktifkan kandungan silikon dioksida dan alumunium dioksida dalam lumpur dengan larutan alkali (water glass).

Tujuannya agar komposisinya menjadi reaktif sehingga bisa mengikat partikel lainnya.
Setelah itu, lumpur bisa dicampurkan dengan pasir atau bahkan kerikil tergantung dari komposisi yang dipilih. Setelah jadi beton cetakan, perlu dipanaskan lagi dengan suhu 60 derajat celcius.

Beton tanpa semen yang dihasilkan ini kekuatannya bisa mencapai 50 mpa, sama dengan beton campuran semen dan lumpur lapindo.

”Kalau dibandingkan paving-paving yang banyak dipasaran ya lebih kuat ini karena paving umumnya hanya10 mpa,”sebut Djwantoro yang pernah meraih Silver Medal untuk penelitian ”Artificial Rock with LUSI Mud” di forum International Innovation and Invention Expo, Macau, China 2012.
Sumber: www.tribunnews.com
Share this article :

Posting Komentar

 
About me | Contact me | Privacy policy | Advertise with me | Site map
Copyright © 2014. kabar terkini . All Rights Reserved.
Design Template by panjz-online | Support by creating website | Powered by Blogger